Ternyata Kim Jong-Un Putuskan Kirim Tentara Korea Utara Bantu Rusia pada Agustus 2024

 Terungkap kapan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memustuskan mengirim tentara Korea Utara untuk membantu Rusia.

Dalam video yang dirilis media Korea Utara, Minggu (31/8/2025), Kim Jong-un memfinalisasi pengirman tentara Korea Utara Adalah pada 28 Agustus 2024.

Keputusan tersebut dilakukan tak lama setelah Kyiv meluncurkan serangan kejutan ke Kursk.

Dikutip dari Korea JoongAng Daily, media Korea Utara, TV Sentral Korea merilis video musik lagu berjudul "Remember".

Lagu tersebut menampilkan tantara Korea Utara yang berperang di garis depan Kursk, Rusia.

Gambar latar belakang video itu termasuk dokumen dalam rencana membebaskan Kursk, yang diratifikasi Kim Jong-un.

Juga ada adegan pemimpin Korea Utara itu mengenakan setelan putih musim panas khas Mao Tse-tung, memimpin pertemuan dengan para pejabat militer penting.

Termasuk di antaranya Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea Pak Jong-chon, dan Wakil Kepala Staf Umum, Ri Chang-ho.

Keterangan di video tersebut menyatakan bahwa Kim Jong-un pada 28 Agustus 2024 memutuskan mengerahkan pasukan operasi khusus Tentara Rakyat Korea ke misi pembebasan Kursk.

Jika sesuai dengan keterangan di video tersebut, maka hanya berjarak dua pekan setelah Ukraina meluncurkan serangan ke Kursk.

“(Korea Utara) menganggap wilayah Rusia sebagai wilayah kami dan menganggap setiap pelanggaran kedaulatan Rusia oleh Amerika Serikat dan kelompok Barat sebagai pelanggaran kedaulatan negara kami,” kata Kim Jong-un dalam video musik tersebut.

Kim Jong-un juga mendesak pasukannya untuk menunjukkan keberanian dan semangat juang yang heroik.

Ia mengungkapkan hal itu demi membasmi penjajah Ukraina dan membebaskan Kursk.

Pada Juni 2024, Kim Jong-un menandatangani pakta kerja sama strategis komprehensif dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pakta tersebut kedua pihak berkomitmen memberikan bantuan militer dan lainnya dengan cepat jika salah satu dari mereka diserang.

Di bawah pakta tersebut, gelombang pertama pengiriman tentara adalah sebanyak 11.000 di akhir Oktober, yang dilanjutkan 3.000 tentara antara Januari dan Februari tahun ini.

Dokumen yang dirilis saluran TV Korea Utara itu juga mengindikasikan bahwa tentara Korea Utara dan Rusia mengalami ketidaksesuaian dalam pertempuran melawan Ukraina.

Pada dokumen yang diratifikasi Kim Jong-un pada 22 Desember menunjukkan kerugian tentara Korea Utara karena buruknya kinerja pasukan Rusia.

Pada dokumen lain yang ditandatangani 14 November, Kim Jong-un mendesak semua orang berhati-hati.

Juga kerugian pasukan harus diminimalkan, serta menyerukan komandan yang dikirim ke Kursk untuk melakukan tindakan pencegahan keamanan khusus.

Kim Jong-un dan Putin sendiri dilaporkan akan menghadiri parade militer di China, serta pertemuan di negara tersebut.